Sejarah Singkat Perkembangan Sastra Dunia

Seobros

Sastra dunia telah berkembang selama ribuan tahun, mencerminkan perubahan budaya, politik, dan sosial di berbagai belahan dunia. Berikut adalah garis besar sejarah singkat perkembangan sastra dunia:

Sastra Kuno:

Sumeria (3000 SM): Salah satu karya sastra tertua adalah “Epik Gilgamesh” dari Sumeria, yang dianggap sebagai karya sastra epik pertama dalam sejarah.
Mesir Kuno: Teks-teks seperti “Kitab Orang Mati” memberikan pandangan tentang agama dan kepercayaan Mesir kuno.


India Kuno: Karya-karya seperti “Rigveda,” “Mahabharata,” dan “Ramayana” membentuk fondasi sastra Hindu.
Tiongkok Kuno: “I Ching” (Kitab Perubahan) dan karya-karya Konfusius seperti “Analekta” menjadi dasar pemikiran Tiongkok klasik.


Sastra Klasik:

Yunani (800-300 SM): Homeros dengan “Iliad” dan “Odyssey,” serta karya-karya drama oleh Sophocles, Euripides, dan Aristophanes.
Romawi (200 SM – 500 M): Puisi oleh Virgil (“Aeneid”), Ovid (“Metamorphoses”), dan prosa oleh Cicero dan Julius Caesar.


Sastra Abad Pertengahan (500-1500 M):

Eropa: Karya-karya epik seperti “Beowulf,” “The Divine Comedy” oleh Dante Alighieri, dan “The Canterbury Tales” oleh Geoffrey Chaucer.
Timur Tengah: Puisi dan prosa oleh Rumi dan “Seribu Satu Malam” (Arabian Nights).


Sastra Renaisans (1300-1600):

Italia: “The Divine Comedy” oleh Dante dan karya-karya oleh Petrarch dan Boccaccio.
Inggris: Karya-karya William Shakespeare, seperti “Hamlet,” “Romeo and Juliet,” dan “Macbeth.”
Spanyol: “Don Quixote” oleh Miguel de Cervantes.


Sastra Barok dan Klasisisme (1600-1750):

Prancis: Karya-karya oleh Molière dan Racine, serta puisi oleh La Fontaine.
Inggris: John Milton dengan “Paradise Lost” dan karya-karya oleh Alexander Pope.


Sastra Pencerahan (1700-1800):

Prancis: Voltaire, Rousseau, dan Diderot.
Jerman: Goethe dengan “Faust” dan Schiller dengan drama-drama seperti “Wilhelm Tell.”


Sastra Romantik (1800-1850):

Inggris: Penyair seperti William Wordsworth, Samuel Taylor Coleridge, dan John Keats.
Prancis: Victor Hugo dengan “Les Misérables” dan “The Hunchback of Notre-Dame.”
Amerika: Edgar Allan Poe dan Nathaniel Hawthorne.


Sastra Realisme dan Naturalisme (1850-1900):

Rusia: Fyodor Dostoevsky dengan “Crime and Punishment” dan Leo Tolstoy dengan “War and Peace.”
Prancis: Gustave Flaubert dengan “Madame Bovary” dan Émile Zola dengan “Germinal.”


Sastra Modernis (1900-1945):

Inggris: James Joyce dengan “Ulysses” dan Virginia Woolf dengan “Mrs Dalloway.”
Amerika: F. Scott Fitzgerald dengan “The Great Gatsby” dan Ernest Hemingway dengan “The Old Man and the Sea.”


Jerman: Franz Kafka dengan “The Metamorphosis.”
Sastra Kontemporer (1945-sekarang):

Global: Penulis seperti Gabriel Garcia Marquez dengan “One Hundred Years of Solitude” (Kolombia), Haruki Murakami dengan “Norwegian Wood” (Jepang), dan Chinua Achebe dengan “Things Fall Apart” (Nigeria).


Amerika: Toni Morrison dengan “Beloved” dan Don DeLillo dengan “White Noise.”
Inggris: Salman Rushdie dengan “Midnight’s Children” dan J.K. Rowling dengan seri “Harry Potter.”


Perkembangan sastra dunia mencerminkan evolusi pemikiran manusia, perubahan sosial, dan pengaruh budaya. Dari epik kuno hingga karya kontemporer, sastra terus menjadi cerminan dari zaman dan masyarakat di mana ia diciptakan.

Leave a Comment