Definisi: Hukum Kekekalan Massa, yang dikemukakan oleh Antoine Lavoisier pada akhir abad ke-18, menyatakan bahwa dalam suatu reaksi kimia, massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total zat setelah reaksi. Dengan kata lain, massa tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya dapat diubah bentuknya.
Eksperimen Penting
- Reaksi Pembakaran:
- Lavoisier melakukan eksperimen pembakaran dengan menggunakan kalori meter. Ia membakar fosfor dalam wadah tertutup dan mengukur massa sebelum dan sesudah reaksi. Hasilnya menunjukkan bahwa massa total tetap konstan.
- Reaksi Hidrogen dan Oksigen:
- Dalam eksperimen lain, Lavoisier menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Ia mencatat bahwa massa air yang dihasilkan sama dengan jumlah massa hidrogen dan oksigen yang digunakan.
- Fermentasi Gula:
- Dalam proses fermentasi, massa gula yang digunakan tetap sama dengan massa produk akhir (seperti etanol dan karbon dioksida) yang dihasilkan. Eksperimen ini menunjukkan bahwa meskipun bentuk zat berubah, total massa tetap.
Contoh Historis
- Antoine Lavoisier:
- Dikenal sebagai “Bapak Kimia Modern”, Lavoisier adalah salah satu ilmuwan pertama yang sistematis dalam menguji dan mencatat massa sebelum dan setelah reaksi kimia. Penelitiannya sangat berpengaruh dalam mengubah cara ilmuwan memandang kimia.
- Bertrand & Dalton:
- Penelitian lebih lanjut oleh ilmuwan seperti John Dalton memperkuat Hukum Kekekalan Massa dengan mengembangkan teori atom, di mana massa atom juga harus konsisten dalam reaksi.
- Penelitian lebih lanjut oleh ilmuwan seperti John Dalton memperkuat Hukum Kekekalan Massa dengan mengembangkan teori atom, di mana massa atom juga harus konsisten dalam reaksi.
Signifikansi
Hukum Kekekalan Massa sangat penting dalam kimia dan sains secara umum. Hukum ini menjadi dasar untuk berbagai hukum dan prinsip lainnya, termasuk hukum stoikiometri dalam reaksi kimia, serta memberikan landasan untuk pengukuran dan eksperimen kimia modern.